Tito menegaskan, kecepatan bantuan sangat bergantung pada kelengkapan data di daerah. Ia meminta pemerintah daerah segera merampungkan pendataan yang rinci, by name by address, untuk semua level kerusakan.
"Data yang kita harapkan by name, by address. Dari yang rusak ringan, sedang, berat tersebut. Data ini kemarin kesepakatannya adalah dari Pemda yang membuat,"
jelasnya tegas.
Secara angka, kondisi di lapangan cukup memprihatinkan. Data sementara dari tiga provinsi terdampak mencatat 68.850 rumah rusak ringan, 37.520 rusak sedang, dan 56.108 rusak berat. Totalnya mencapai 213 ribu unit lebih. Kabar baiknya, sekitar dua pertiganya adalah rusak ringan dan sedang. Artinya, jika bantuan tunai itu cepat cair, sebagian besar warga bisa segera memperbaiki rumahnya dan tinggal di sana lagi sembari lingkungan dipulihkan.
Konferensi pers yang berlangsung sekitar satu jam itu sendiri dihadiri sejumlah pejabat papan atas. Mulai dari Menko PMK Pratikno, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, hingga Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Kehadiran mereka jadi sinyal kuat bahwa penanganan bencana ini jadi prioritas bersama, dan upaya pemulihan di Sumatera sedang digenjot secara kolektif.
Artikel Terkait
Guiding Block Aspal di Tangsel: Cat Kuning Berganti Abu-abu, Aksesibilitas Masih Mengambang
Sayap Pesawat Bekas Terbang 300 Meter Diterbangkan Puting Beliung, Hantam Atap Rumah Warga Bogor
Kapal Pinisi Tenggelam di Labuan Bajo, Seluruh ABK Ketiduran
Banjir Bandang di Spanyol Selatan Tewaskan Tiga Orang, Suasana Natal Berubah Kelam