Di sisi lain, layanan cuaca nasional sedikit menarik napas. Peringatan untuk Andalusia selatan turun dari level merah ke oranye pada Minggu pagi. Tapi, ini bukan berarti bahaya sudah berlalu. Hujan lebat masih mengguyur kawasan pesisir Valencia, dan otoritas setempat tetap mengingatkan potensi banjir bandang yang bisa datang tiba-tiba. Wilayah Murcia yang bertetangga juga mengalami nasib serupa.
Ini bukan kali pertama Spanyol berhadapan dengan bencana semacam ini. Perubahan iklim, seperti dilaporkan AFP, benar-benar terasa dampaknya di sini. Gelombang panas makin panjang, hujan ekstrem makin sering datang. Kita masih ingat betapa tragisnya Oktober 2024 silam: lebih dari 230 nyawa melayang dalam banjir besar, terutama di Valencia. Peristiwa itu pun memicu gelombang kritik pedas terhadap pemerintah atas penanganannya.
Kini, dengan cuaca yang semakin tak menentu, semua pihak hanya bisa berharap sejarah kelam itu tidak terulang.
Artikel Terkait
Mantan Wakil Ketua KPK Tantang Dewas Usut Penghentian Kasus Tambang Rp 2,7 Triliun
Pemilu Myanmar: Sandiwara Demokrasi di Tengah Perang Saudara
Buruh Gelar Demo di Istana, Tolak Kenaikan UMP Jakarta yang Dinilai Tak Wajar
Presiden Iran: Kami dalam Perang Penuh Melawan AS, Israel, dan Eropa