Di sisi lain, kabar baiknya justru datang dari kinerja ekspor terkini. Ishartini menyebut, lebih dari 900 kontainer udang Indonesia telah berhasil masuk ke AS dalam beberapa waktu terakhir. Ia menegaskan, semua produk yang diekspor sekarang ini sudah melalui sertifikasi ketat. Mutunya dijamin bersih, bebas dari radioaktif dan zat berbahaya lainnya.
"Sejak akhir Oktober, kita ekspor lagi 954 kontainer. Nilainya sekitar Rp3,6 miliar, dan semuanya sudah bersertifikat bebas cesium," jelas Ishartini.
Soal komunikasi, KKP mengklaim terus berkoordinasi dengan otoritas AS. Mereka berjanji akan bertindak cepat jika ada indikasi kontaminasi baru. Namun begitu, sampai saat ini belum ada temuan kasus baru udang terkontaminasi Cesium-137. Ishartini meyakini, jika benar ada masalah baru, FDA pasti akan menyampaikannya melalui jalur resmi.
"Kalau ada penolakan atau temuan baru, pasti akan ada pemberitahuan. Jadi, ini bukan penolakan baru. Bukan pula penolakan terhadap proses return yang sedang berjalan," tegasnya.
Sebagai informasi, awal mula berita ini muncul adalah pengumuman dari Direct Source Seafood LLC di Washington pada 19 Desember 2025. Perusahaan itu menarik sekitar 83.800 kantong udang beku impor Indonesia yang dipasarkan dengan merek Market 32 dan Waterfront Bistro. Nah, itulah produk PT BMS yang sedang dalam proses penarikan bertahap tadi.
Artikel Terkait
Wali Kota Surabaya Turun Langsung Usai Nenek 80 Tahun Diduga Diusir Paksa
Tentara Cadangan Israel Ditahan Usai Tabrak Warga Palestina yang Sedang Salat
Gunungan Sampah dan Belatung di Pasar Ciputat, Warga: Sudah Sebulan Tak Tersentuh
Dishub Bogor Siap Tindak Angkot Nakal yang Terima Kompensasi Libur Natal