Kembali ke bibit siklon baru, 96S. Sistem ini terbentuk pada Kamis (25/12) dini hari tadi. Kecepatan angin maksimumnya tercatat 15 knot atau setara 28 km/jam, dengan tekanan udara minimum 1003 hPa.
Dari pantauan citra satelit terakhir, terlihat ada pertumbuhan awan konvektif di sekitar pusat sirkulasinya. Sayangnya, pola awan itu belum terorganisir dengan baik dan masih tampak sporadis, terutama di bagian utara pusat sistem. Artinya, perkembangannya masih perlu dipantau ketat.
Jadi, ada dua sistem yang harus diwaspadai: satu yang sedang menjauh namun masih meninggalkan efek samping, dan satu lagi yang baru tumbuh dan penuh ketidakpastian. Masyarakat di wilayah-wilayah yang disebutkan diharapkan tetap siaga dan mengikuti perkembangan informasi dari BMKG.
Artikel Terkait
Ratusan Jemaah Umrah Terjebak di Jeddah Akibat Penundaan Penerbangan Lion Air
Ratusan Jemaah Umrah Terlantar di Jeddah Akibat Penundaan Lion Air
Pantai Sakura Dibersihkan, Polres Seribu Siapkan Pesona Jelang Tahun Baru
Waspada Hujan Lebat dan Siklon Ancam Libur Nataru 2025