Di sisi lain, antusiasme yang meledak ini tak lantas membuat PELNI abai soal keamanan. Ditto menegaskan, aspek keselamatan pelayaran tetap yang utama. Mereka terus berkoordinasi dengan otoritas pelabuhan untuk memastikan jumlah penumpang tidak melebihi kapasitas kapal. Soal ini, kata dia, tidak ada kompromi.
Lalu, di mana saja puncak keramaiannya? Data per 25 Desember pagi mencatat, realisasi penumpang periode 17-25 Desember sudah mencapai 164.385 orang. Puncaknya terjadi sehari setelah masa perjalanan diskon dimulai, tepatnya pada 18 Desember, dengan 27.765 penumpang. Angka itu melonjak hampir 100% dibanding hari yang sama tahun sebelumnya.
Secara keseluruhan, penjualan tiket diskon telah menyentuh angka 265.304 tiket. Nilai penyerapan dananya mencapai Rp 24,8 miliar dari total anggaran yang disiapkan.
Untuk mendapatkannya, masyarakat bisa akses semua saluran resmi. Mulai dari aplikasi PELNI Mobile, website, kontak center 162, sampai loket cabang. Pembayaran juga fleksibel, lewat berbagai virtual bank, gerai ritel seperti Alfamart dan Indomaret, hingga sejumlah platform pembayaran digital.
Selama periode Natal dan Tahun Baru ini, lalu lintas penumpang terpadat terpusat di beberapa pelabuhan. Untuk kedatangan, Makassar jadi yang teratas dengan lebih dari 21 ribu penumpang, disusul Ambon dan Batam. Pola serupa terlihat di pelabuhan keberangkatan, dengan Makassar dan Ambon lagi-lagi memimpin.
Artikel Terkait
Parkir Dua Lantai di Koja Ambruk, Anak-anak Nyaris Tertimpa Reruntuhan
Waktu Khusus Lansia di Katedral Jakarta Bikin Ibadah Natal Makin Khidmat
Parkir Dua Lantai Ambruk di Koja, Lima Kendaraan Tertimbun Reruntuhan
Ragunan Diserbu 50 Ribu Pengunjung di Hari Natal, Tahun Baru Diprediksi Lebih Ramai