Bagi Susy, terowongan itu bukan cuma soal akses fisik. Ia menyatukan. Pengurus Katedral dan Badan Pengelola Masjid Istiqlal kini punya tanggung jawab bersama untuk merawatnya, yang otomatis membuat hubungan kian erat.
"Selain itu juga, sebenarnya bagi kami pengelola atau pengurus dari Katedral maupun teman-teman dari Badan Pengelola Masjid Istiqlal, kita semakin erat dan hidup juga lebih dekat bersaudara, karena di mana sekarang kita juga mengelola bersama terowongan. Jadi sejak terowongan itu selesai dibangun oleh PUPR, itu kita harus mengisi," imbuh dia.
Ada pesan mendalam di balik terowongan itu. Menurut Susy, Nazaruddin Umar dan Kardinal Ignatius Suharyo sepakat, ruang bawah tanah ini harus menjadi simbol nyata toleransi. Itu sebabnya, di dindingnya terpajang ornamen indah: ukiran dua tangan yang saling menggenggam.
"Pesan dari kedua tokoh kita, ya bahwa membuat instalasi seni itu harus memiliki pesan ada toleransi, cinta tanah air, dan juga saling menghargai tradisi satu sama lain. Maka akhirnya dilakukan sayembara terbatas, diikuti oleh tujuh pasang seniman, dan kemudian dimenangkan oleh Bapak Sunaryo dengan Aditya Novali," tutur Susy.
"Nah itu merupakan karya dua orang yang berjumpa dalam kerendahan hati bertemu dan menyapa lewat apa, bersentuhan tangan. Nah ini pesan yang sungguh sangat amat menginspirasi semua, bahkan tamu-tamu negara yang datang pun terinspirasi oleh instalasi seni tersebut," sambungnya.
Untuk perayaan Natal tahun ini, terowongan itu tentu saja dibuka lebar. Memudahkan perjalanan ribuan jemaat, sekaligus mengingatkan bahwa kerukunan bukanlah sekadar kata.
"Nah ini pada kesempatan kali ini Natal, kita membuka terowongan untuk menghubungkan parkir sehingga umat bisa lebih mudah. Nah ini dari mulai tanggal 24 kemarin hingga hari ini 25," pungkasnya.
Artikel Terkait
Parkir Dua Lantai Ambruk di Koja, Lima Kendaraan Tertimbun Reruntuhan
Ragunan Diserbu 50 Ribu Pengunjung di Hari Natal, Tahun Baru Diprediksi Lebih Ramai
Prabowo Sampaikan Ucapan Natal, Serukan Solidaritas untuk Korban Bencana
Konsultasi Syuriyah di Lirboyo Sepakati Muktamar Segera Digelar