Meski larangan berlaku, Dedie memastikan keamanan warga tetap jadi prioritas. Kolaborasi antara jajaran Pemkot, TNI, dan Polri akan terus dijaga untuk menciptakan situasi yang nyaman selama periode liburan.
Di sisi lain, persiapan juga difokuskan untuk mengurai kemacetan. Data proyeksi menunjukkan bakal ada lonjakan volume kendaraan, mengacu pada pola tahun-tahun sebelumnya. Untuk mengatasinya, enam pos keamanan, satu pos terpadu, plus posko bencana telah disiapkan.
“Berdasarkan data proyeksi, akan terjadi peningkatan volume kendaraan. Hal tersebut juga merujuk pada data tahun-tahun sebelumnya yang menunjukkan peningkatan mobilitas,” jelas Dedie.
Masalah lalu lintas ini rupanya jadi perhatian jangka panjang. Ke depan, Pemkot Bogor berencana duduk bersama dengan Pemkab Bogor untuk mencari solusi. Pasalnya, kota ini sering jadi titik persimpangan bagi masyarakat yang hendak menuju kawasan Puncak.
“Ke depan, Pemkot bersama Pemkab Bogor juga akan duduk bersama untuk membahas antisipasi peningkatan volume kendaraan, mengingat Kota Bogor menjadi titik perlintasan masyarakat yang akan melakukan aktivitas di kawasan Puncak,” imbuhnya.
Artikel Terkait
Jakarta Lumpuh: Kemacetan Ekstrem Menjelang Libur Panjang Natal 2026
SBY Soroti Penanganan Bencana Sumatera: Tak Ada yang Instan, Prabowo Sudah Tunjukkan Atensi
Pratikno Bawa Salam Istana di Malam Natal, Ingatkan Nasib Korban Bencana
Genset untuk Langsa: Alumni UI dan ParagonCorp Dukung Operasional RSUD Pascabencana