Asap mengepul dari tumpukan kardus di halaman Balai Serbaguna Kabupaten Jember, Selasa lalu. Bukan kebakaran, melainkan pemusnahan. Ratusan ribu batang rokok dan puluhan liter minuman keras ilegal dibakar di sana. Tapi, agenda ini sebenarnya jauh lebih dari sekadar acara bakar-bakar barang. Ini adalah pernyataan sikap. Sebuah pesan tegas bahwa negara hadir, dan tak akan memberi celah bagi praktik-praktik gelap yang merugikan banyak pihak.
Peredaran rokok dan minuman beralkohol ilegal memang masih jadi masalah serius di berbagai daerah, tak terkecuali Jember. Dampaknya berlapis. Negara dirugikan, penerimaan daerah menyusut. Di sisi lain, pelaku usaha yang taat aturan jadi korban ketidakadilan karena harus bersaing dengan produk ilegal yang harganya tentu lebih murah. Belum lagi potensi masalah sosial yang bisa timbul di masyarakat.
Dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Satpol PP setempat, Bambang Rudyanto, Bupati Jember menekankan satu hal penting.
"Pemusnahan Barang Kena Cukai ilegal hari ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah dalam menjaga tata kelola keuangan negara dan daerah yang berkeadilan, transparan, dan bertanggung jawab," ujar Bambang, Selasa (23/12/2025).
Intinya, ini bukan cuma tindakan represif belaka. Lebih dari itu, langkah ini bagian dari upaya membangun kesadaran publik secara luas.
Acara yang bertema 'Penegakan Hukum dan Perlindungan Masyarakat dari Rokok Ilegal' itu memang sarat pesan. Pemerintah daerah melihat persoalan ini dari banyak sudut. Kerugian fiskal jelas, tapi efek domino terhadap iklim usaha dan ketertiban sosial juga tak kalah mengkhawatirkan.
Nah, dalam konteks inilah Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH CHT) memegang peran strategis. Dana itu tak cuma untuk kesehatan atau penegakan hukum, tapi juga dipakai menggalakkan edukasi ke masyarakat. Soalnya, penindakan saja tidak akan pernah cukup.
Artikel Terkait
Polres Serang Sulap Lahan Tidur 438 Hektar Jadi Kebun Jagung
Insiden Serempetan di Pela Mampang Berujung Pengeroyolan, Pelaku Masih Buron
Prabowo Pimpin Rapat dari Bogor, Bahas Kampung Haji hingga Pemulihan Sumatera
Trump Kembincang Greenland, PM Nielsen Tegas: Negara Ini Milik Kami