11 Tanda Utama Kemunduran Israel: Analisis Kondisi Terkini
1. Penolakan Bertugas di Kalangan Tentara IDF
Lebih dari 100.000 warga Israel dilaporkan mengundurkan diri dari tugas sebagai tentara cadangan. Data resmi menunjukkan tingkat kehadiran tentara cadangan mencapai 80%, namun sumber internal memperkirakan angka sebenarnya mencapai 40% ketidakhadiran. Fenomena ini mencerminkan menurunnya moral pasukan dan penolakan terhadap kebijakan militer saat ini.
2. Krisis Ekonomi yang Semakin Memburuk
Kondisi fiskal Israel mengalami penurunan signifikan yang ditandai dengan penurunan peringkat kredit oleh lembaga pemeringkat internasional. Defisit fiskal melonjak menjadi 7,8% dari PDB pada tahun 2024, meningkat hampir dua kali lipat dari angka 4,1% pada tahun sebelumnya. Kondisi ini memperlihatkan dampak ekonomi dari konflik berkepanjangan.
3. Gelombang Penutupan Bisnis dan Kelangkaan Tenaga Kerja
Sebanyak 46.000 bisnis Israel terpaksa tutup pada tahun 2024, dengan perkiraan tambahan 60.000 bisnis akan menghentikan operasi pada akhir tahun. Faktor penyebab meliputi hilangnya sektor pariwisata, pengungsian warga negara ganda, dan kekurangan tenaga kerja yang semakin kritis.
4. Ketegangan dalam Kemitraan dengan Amerika Serikat
Hubungan strategis AS-Israel menunjukkan tanda-tanda perubahan dengan pergeseran prioritas kebijakan luar negeri Amerika. Pernyataan resmi pemerintah AS mulai menempatkan Arab Saudi sebagai mitra utama, menggeser posisi Israel yang sebelumnya diutamakan. Perubahan ini terlihat dari berbagai kesepakatan regional terbaru yang tidak melibatkan Israel.
5. Perubahan Hubungan dengan Uni Eropa
Uni Eropa secara resmi mulai mengkritik kebijakan Israel, dengan Belanda secara khusus menyerukan peninjauan ulang perjanjian kemitraan UE-Israel. Instrumen kerjasama ini selama ini menjamin aliran dana miliaran dolar untuk kolaborasi perdagangan dan penelitian.
Artikel Terkait
Mengembalikan Marwah Politik: Solusi Atasi Oligarki dan Wujudkan Kedaulatan Rakyat
Serangan Udara Kolombia Tewaskan 19 Anggota EMC: Pecahan FARC yang Menolak Damai
Kriminalisasi Akademisi & Aktivis: Suara Kritis Penegakan Hukum di Indonesia
Rismon Sianipar Tantang Ahli IT Polri Debat Ijazah Jokowi, Ini Katanya