Namun begitu, Andra menegaskan bahwa penanganannya tak bisa parsial. Ia bersikeras bahwa langkahnya harus komprehensif, melibatkan semua pihak. Bukan hanya fokus di lokasi banjir, tapi juga memperhitungkan kondisi dari hulu hingga hilir sungai. Peran masyarakat setempat juga dinilai krusial.
Di sisi lain, respons dari BBWS C3 ternyata punya kendala tersendiri. Kepala BBWS C3, Dedi Yudha Lesmana, menyebut bahwa anggaran untuk tahun 2026 sudah ditutup dan hanya dialokasikan untuk normalisasi Sungai Cidurian dan Sungai Cibanten.
"Untuk kegiatan lain di luar itu, kami tidak bisa lagi menganggarkan," kata Yudha.
Meski begitu, masih ada secercah harapan. Yudha menyebut masih ada kemungkinan untuk menangani Cidanau menggunakan anggaran dari sosial tender di tahun yang sama. "Insyaallah, anggarannya bisa diupayakan dari sana," pungkasnya.
Artikel Terkait
Dua Jam Perjuangan Petugas Bekasi Evakuasi Buaya dari Sawah
India Buka Keran Investasi Swasta ke Energi Nuklir, Ambisi 100 Gigawatt dan Risiko yang Mengintai
KPK Buka Opsi Panggil Atalia Terkait Kasus Iklan Bank BJB
Pemerintah Gandeng Kampus dan Ahli untuk Atasi Dampak Bencana di Sumatera