Jenderal Maruli Simanjuntak, sang KSAD, baru-baru ini mengonfirmasi peran penting TNI AD dalam menangani kerusakan infrastruktur pascabencana. Fokusnya saat ini ada di Sumatera, di mana sejumlah jembatan mengalami kerusakan parah. Menurutnya, Angkatan Darat memang mendapat mandat khusus untuk menangani masalah jembatan di seluruh tanah air.
"Presiden sudah menyampaikan supaya saya fokus di daerah bencana," ujar Maruli.
Dia menjelaskan hal itu dalam sebuah konferensi pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Jumat lalu. Intinya, tugas mereka sudah jelas: memperbaiki dan membangun kembali akses yang putus.
Soal persiapan, Maruli menyebut sudah ada 18 unit jembatan bailey yang disiapkan. Pekerjaan di lapangan pun sudah bergulir. Hingga saat ini, katanya, tujuh jembatan bailey di Sumatera berhasil diselesaikan. Namun begitu, masih ada pekerjaan rumah yang menanti. Sebanyak 11 unit lainnya masih dalam proses. Rinciannya, enam sedang dipasang, lima unit sudah tiba di pelabuhan, dan tiga lagi masih terhambat di jalan karena aksesnya perlu dibenahi terlebih dahulu.
"Jadi memang untuk bisa mencapai kondisi sekarang, saya kira anggota kami itu bekerja sangat luar biasa," sambungnya, memberi apresiasi pada anak buahnya.
Artikel Terkait
Kejagung Tak Intervensi OTT KPK: Momentum untuk Benah-Benah
Macet Parah Landa Tol Jakarta-Tangerang, Polisi Terapkan Buka Tutup di Tomang
Rp 268 Miliar Bantuan Presiden Prabowo Telah Tersalur ke Daerah Rawan Bencana Sumatera
Megawati Usul Kentongan Jadi Alarm Bencana, Tiru Sistem Peringatan Jepang