Merespons tragedi memilukan di Pantai Bondi, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengumumkan langkah drastis. Pemerintahnya akan meluncurkan program pembelian kembali senjata api secara besar-besaran. Ini adalah reaksi langsung atas penembakan massal Minggu lalu yang menewaskan 15 orang.
Menurut Albanese, tujuan program buyback ini jelas: mengeluarkan senjata api dari peredaran di masyarakat. Pengumuman ini disampaikannya pada Jumat (19/12/2025), seperti dilaporkan AFP.
“Kami akan menyingkirkan senjata api dari jalanan kita,” tegasnya.
Insiden berdarah itu sendiri terjadi di tengah festival Yahudi. Sajid Akram, 50 tahun, bersama putranya Naveed, dituduh sebagai pelaku yang melepaskan tembakan. Peristiwa ini langsung tercatat sebagai salah satu penembakan massal paling mematikan dalam sejarah Australia.
Artikel Terkait
Tragedi di Ponpes Wonogiri: Santri 12 Tahun Tewas Diduga Dikeroyok Teman
12 Jam Perjuangan Petugas Padamkan Api di Penjaringan, Diduga Dipicu Isi Daya Mobil Listrik
Teddy Wijaya Soroti Debat Status Bencana, Padahal Dana Rp 60 Triliun Sudah Digelontorkan
Jenazah Santri 12 Tahun Diekshumasi, Diduga Kuat Korban Perundungan di Ponpes Wonogiri