Formatnya adalah diskusi panel, yang diharapkan bisa menjadi ruang dialog strategis. Pembahasannya akan menyentuh hal-hal krusial. Mulai dari bagaimana menyelaraskan kebijakan pusat dan daerah, membangun kolaborasi lintas sektor, hingga memperjelas peran tiap kabupaten dan kota dalam pembangunan yang berkelanjutan dan berdaya saing.
Aspek ekonomi tentu tak ditinggalkan. Diskusi akan menjabarkan soal kemandirian ekonomi daerah, efektivitas pengelolaan keuangan, hingga sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha. Peluang investasi berkelanjutan juga akan digali, sebagai salah satu penggerak utama pertumbuhan.
Tapi, ada satu fondasi yang ditekankan dalam forum ini: lingkungan. Pembahasan akan menjurus ke pengelolaan hutan berkelanjutan, praktik ekonomi hijau, dan cara memanfaatkan potensi alam secara bertanggung jawab. Tujuannya jelas, mencari titik seimbang antara pembangunan dan kelestarian.
Pada akhirnya, detikcom Regional Summit Riau ini diharapkan bisa membangun titik pijak bersama. Sebuah landasan kolaboratif bagi pemerintah provinsi, kabupaten, kota, dunia usaha, dan tentu saja masyarakat. Ini langkah awal yang penting untuk menyongsong tahun 2026, dengan harapan arah pembangunan Riau ke depan bisa lebih terintegrasi, kompetitif, dan yang paling utama, berkelanjutan.
Artikel Terkait
BRIN Kerahkan Drone Radar Penembus Tanah untuk Evakuasi Korban Banjir Sumatera
Kemensos Rinci Santunan Rp 15 Juta hingga Bantuan Hidup Harian untuk Korban Bencana Sumatera
Tim Gabungan Sidak Pasar dan Gudang Bulog Pekanbaru, Pastikan Stok Aman Jelang Libur Natal dan Tahun Baru
Bakti Sosial di Muara Angke: Dukung Perempuan Pesisir, Wujudkan Asta Cita