PDIP Jatim Gelar Konsolidasi Massal, Sinyal Soliditas di Tengah Politik yang Cair

- Rabu, 17 Desember 2025 | 12:40 WIB
PDIP Jatim Gelar Konsolidasi Massal, Sinyal Soliditas di Tengah Politik yang Cair

Bagi PDIP Jawa Timur, Konferensi Daerah dan Konferensi Cabang yang digelar serentak di 38 wilayah bukan sekadar acara rutin belaka. Lebih dari itu, agenda ini dibaca sebagai sebuah pernyataan politik. Sebuah pesan tentang soliditas dan kesiapan partai menyambut lanskap politik nasional yang kian cair dan tak mudah ditebak.

Menurut Surokim Abdussalam, pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura, konsolidasi serentak ini menunjukkan PDIP sedang menegaskan kembali kendali strukturalnya. Dari pusat hingga daerah, partai ingin memastikan semua bergerak dalam satu irama yang sama.

"Konferda dan Konfercab serentak ini adalah pesan bahwa PDIP bukan partai yang berjalan sendiri-sendiri di daerah. Ini satu organisasi yang terhubung secara struktural dan ideologis, dengan disiplin dan ketertiban sebagai fondasi utama,"

Surokim Abdussalam, Rabu (17/12/2025).

Di tengah perubahan cepat dan fragmentasi suara pemilih, penekanan pada disiplin dan soliditas ini dinilai sangat relevan. Parpol yang internalnya goyah, kata Surokim, berisiko kehilangan arah. Konsolidasi ini juga bentuk kesiapsiagaan menghadapi tantangan eksternal yang makin kompleks; dari dinamika elektoral, perilaku pemilih yang rasional, hingga penetrasi politik digital.

Namun begitu, dinamika internal pasti ada. Surokim tak menampik bahwa konferensi serentak berpotensi memicu tarik-menarik kepentingan antarkader, terutama soal regenerasi dan posisi strategis di daerah.

Tapi itu justru bagian dari kehidupan organisasi politik yang matang.

"Di sinilah ujian kedewasaan partai. Konflik kepentingan dalam perebutan jabatan adalah hal yang wajar,"

"Yang menjadi pembeda adalah bagaimana konflik itu dikelola melalui mekanisme organisasi yang tertib dan diterima sebagai keputusan bersama,"

Surokim menambahkan.

Struktur komando yang kuat dan budaya patuh pada keputusan kolektif, menurutnya, jadi instrumen penting untuk meminimalkan gesekan. Di sisi lain, Konfercab bisa menjadi ruang demokrasi internal yang substantif. Bukan cuma soal pemilihan langsung, tapi lebih pada keterbukaan proses dan kesediaan kader menerima hasil dengan legowo.


Halaman:

Komentar