Di Tangerang Selatan, Selasa lalu, sebuah buku tebal diserahkan dalam sebuah acara Rakernas Kemenag. Buku itu menandai akhir dari sebuah era. Pasalnya, penyelenggaraan haji 2025 adalah tugas terakhir Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama. Mulai tahun depan, wewenang itu beralih ke Kementerian Haji dan Umrah yang baru.
Dalam momen peralihan itu, Dirjen PHU Hilman Latief menyerahkan langsung buku berjudul 'Haji Indonesia Era Kementerian Agama' kepada Menag Nasaruddin Umar. Juga hadir menerima, Wamenag Romo Muhammad Syafi'i dan Sekjen Kemenag Kamaruddin Amin.
Hilman tak menyembunyikan rasa syukurnya. "Kami bersyukur haji terakhir sukses dilakukan Kemenag. Tahun depan, pelaksanaan haji diselenggarakan oleh Kementerian Haji dan Umrah," ujarnya.
Menurutnya, haji tahun 2025 itu boleh dibilang tantangan terberat yang pernah dihadapi Ditjen PHU. Dinamika dan kompleksitas masalahnya luar biasa. Namun begitu, hasilnya justru dianggap sukses. Bahkan Pemerintah Arab Saudi menyebutnya sebagai penyelenggaraan terbaik sepanjang masa. Indeks kepuasan jemaah pun tetap naik, masuk kategori sangat memuaskan.
Hilman lantas mengenang perjalanan panjang 75 tahun Kemenag mengurusi haji. Dia teringat pesan dari Menag dan Wamenag, bahwa peran Kemenag ke depan bisa tetap ada. Caranya? Dengan menyusun sebuah dokumen yang menjadi memori kolektif umat Islam Indonesia.
"Hari ini kami persembahkan buku 'Haji Indonesia Era Kementerian Agama'. Mudah-mudahan buku ini bisa sampai pada para Rektor PTKIN dan Kanwil Kemenag Provinsi serta para pemangku kepentingan untuk menjadi pegangan dan memori kolektif Kemenag," harap Hilman.
Artikel Terkait
Tiga Petinggi Petro Energy Divonis Bui, Negara Rugi Rp 958,5 Miliar
Dari Ladang ke Lencana: Kisah Dua Perwira Polisi yang Tak Kenal Menyerah
Yaqut Diperiksa KPK, Aliran Dana Kuota Haji Jadi Sorotan
Bocah 9 Tahun Tewas Ditikam di Rumahnya Sendiri di Cilegon