Geger di Tubuh NU: Investigasi Sabotase dan Isu Penetrasi Asing Digelar

- Senin, 15 Desember 2025 | 08:30 WIB
Geger di Tubuh NU: Investigasi Sabotase dan Isu Penetrasi Asing Digelar

Suasana di tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) belakangan ini memang tak tenang. Isu-isu yang beredar cukup berat, mulai dari sabotase internal, desas-desus soal campur tangan pihak asing, sampai dengan pergeseran di pucuk pimpinan. Semuanya berembus hampir bersamaan, membuat situasi terasa makin rumit.

Nah, yang terbaru, rapat gabungan Syuriyah dan Tanfidziyah digelar Sabtu (13/12/2025) di kantor pusat di Kramat Raya. Agenda utamanya salah satunya membongkar soal dugaan sabotase itu. Usai rapat, Wakil Sekretaris Jenderal PBNU, KH Imron Rosyadi Hamid atau yang akrab disapa Gus Imron, memberikan konfirmasi.

“Iya, tadi sempat dibahas di rapat kita. Kita telah membentuk tim investigasi yang melibatkan ahli IT ya,” ujar Gus Imron kepada para wartawan yang menunggu.

Dia mengaku sudah ada dua nama yang mengemuka dalam pembicaraan. Tapi, untuk sementara ini, nama-nama itu masih ditahan. Belum saatnya diumumkan ke publik.

“Ada dua nama yang disebut tapi nanti akan kita sampaikan pada waktunya, tidak bisa kita sampaikan sekarang karena harus di-SK oleh pimpinan,” tegasnya.

Menurut Gus Imron, aksi-aksi mengganggu ini sudah berlangsung sejak 21 November lalu. Salah satu bentuknya terkesan sepele tapi sebenarnya sangat krusial: menghilangkan hak stempel atau stamping dari Rais Aam.

“Tapi tim investigasi itu akan mencari dan menginvestigasi siapa yang melakukan sabotase terhadap Digdaya kita. Jadi mulai tanggal 21 November 2025, telah terjadi upaya untuk melakukan sabotase Digdaya, termasuk menghilangkan hak stamping dari Rais Aam,” tuturnya dengan nada serius.

“Bayangkan, pemimpin tertinggi di NU itu hak stamping-nya dihilangkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab,” sambungnya, menggambarkan betapa anomali yang terjadi.

Tim saat ini dikatakan masih bekerja. Hasil penyelidikan nantinya akan dilaporkan langsung ke Rais Aam, baru kemudian disampaikan ke khalayak.


Halaman:

Komentar