Di Balai Kota Jakarta, Minggu lalu, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengakui sebuah tantangan berat yang dihadapi ibukota. Ketimpangan antara si kaya dan si miskin, yang diukur dengan Gini Ratio, ternyata sangat sulit ditekan. Padahal, menurutnya, gap itu terasa begitu nyata dan lebar.
“Dalam kepemimpinan saya, salah satu persoalan serius Jakarta adalah Gini Ratio atau kemiskinan ini,” ujar Pramono, Sabtu (13/12).
“Perbedaan antara orang kaya dan miskinnya masih tinggi,” lanjutnya.
Yang menarik, sejumlah indikator ekonomi lain justru menunjukkan tren positif. Pertumbuhan ekonomi bergerak baik, inflasi terkendali, angka kemiskinan dan pengangguran pun turun. Namun begitu, satu garis itu tak kunjung turun: ketimpangan.
Artikel Terkait
Ratusan Personel Gabungan Amankan Tangerang Jelang Malam Natal
Muzani Turun Langsung, 5.000 Paket Bantuan Tiba di Tapanuli
Amukan di Kolkata: Janji 45 Menit Messi Pupus dalam 20 Menit
Direktur PT Terra Drone Indonesia Ditahan, Kelalaian Soal Baterai Drone Tewaskan 22 Orang