Memang, situasi di Sumut secara umum sudah mulai membaik. Tapi pemerintah pusat tak mau lengah. Pemantauan akan terus dilakukan dari hari ke hari, hingga semuanya benar-benar terkendali. "Mudah-mudahan dengan kekuatan kita semua, kita akan bisa mengendalikan ini," harapnya.
Presiden juga menyampaikan pesan yang lebih personal. "Saudara-saudara adalah bagian dari kami semua. Kita adalah keluarga. Kami tidak akan meninggalkan kalian sendiri," tuturnya, berusaha meyakinkan para korban bencana.
Di sisi lain, Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul, melaporkan langsung soal pemenuhan kebutuhan dasar. Saat meninjau dapur umum, ia menjelaskan skala bantuan pangan yang disediakan.
"Di sini disediakan 6.000 porsi makanan setiap hari, jadi sekali masak 3.000 porsi," kata Saifullah kepada Presiden.
Gus Ipul menegaskan, operasional dapur umum dipastikan berjalan optimal. Distribusi logistik harus lancar, terutama untuk kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan penyandang disabilitas. Selain makanan, bantuan psikososial juga terus digelar, dengan koordinasi yang diperkuat antar sektor.
Pada akhirnya, kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Kehadiran langsung Presiden di tengah lumpur dan keprihatinan memberikan suntikan semangat yang nyata bagi pengungsi dan para relawan. Sekaligus menjadi penegasan: negara hadir, dan penanganan terpadu akan terus dilakukan hingga warga bisa kembali beraktivitas dengan normal.
Artikel Terkait
KAI Commuter Tambah Dua Perjalanan di Jalur Rangkasbitung, Anker Soraki
Polda Jabar Buru Pemilik Akun Resbob Usai Kontennya Dituduh Melecehkan Suku Sunda
Serangan Mendadak ISIS di Palmyra Tewaskan Dua Tentara AS dan Penerjemah
Bencana Aceh Hantam 261 Ponpes, Ratusan Madrasah dan Rumah Ibadah Rusak