Dari pantauannya, pelanggaran di gedung itu cukup fatal. Tangga daruratnya terlalu sempit, misalnya. Meski ada hydrant, fasilitas penyelamatan lainnya dinilai tak memadai. Kondisi semacam itulah yang menjebak para karyawan saat asap tebal membubung dari lantai bawah.
"Kalau saya lihat, tangganya kecil banget. Itu yang menyebabkan beberapa orang nggak bisa turun ke bawah," jelasnya. "Ketika kebakar, karyawannya naik ke atas, asap dari bawah. Itulah yang membuat korban cukup banyak."
Mulai pekan ini, pengecekan SLF akan digelar. Fokusnya tak cuma pada gedung-gedung pencakar langit, tapi lebih pada bangunan-bangunan yang 'tumbuh' di sela kawasan lama. Tempat-tempat yang seringkali luput dari pengawasan ketat. Pramono, yang juga mantan Seskab, bertekad menertibkan ini semua. Agar tragedi Kemayoran tidak terulang lagi.
Artikel Terkait
Gubernur DKI Sebut Kecelakaan Pesepeda SKK Migas Terjadi di Luar Jam Aman
Trump Janji Telepon untuk Redakan Ketegangan Thailand-Kamboja
PBNU Usai Rapat Pleno, Soroti Konsolidasi dan Tata Kelola Organisasi
Iran dan Rusia: Solidaritas atau Sandiwara di Balik Uranium yang Hilang?