Cerita bermula dari laporan sejumlah korban ke Polres Metro Jakarta Utara. Inti masalahnya sederhana tapi bikin frustasi: janji tak ditepati.
Wedding organizer yang dikelola Ayu Puspita disebut telah menerima pembayaran penuh dari klien untuk urusan resepsi pernikahan. Semua tampak baik-baik saja hingga hari H tiba.
Yang terjadi malah kekacauan. Salah satu contoh nyata yang diungkap polisi adalah makanan yang sudah dibayar itu tak kunjung disajikan di pesta. Bayangkan saja, tamu undangan sudah datang, tapi hidangan tak ada.
Kombes Erick, yang dihubungi sehari sebelumnya pada Senin (8/12), menggambarkan kronologinya.
"Kronologinya yaitu WO ini sudah menerima uang untuk melaksanakan acara pernikahan atau resepsi, kemudian pada hari-H tidak terlaksana sesuai dengan kesepakatan. Salah satu contoh adalah makanan yang harusnya dihadirkan pada saat pesta tersebut tidak datang," tutur Erick.
Keluhan pun berdatangan. Rupanya, bukan cuma satu atau dua orang yang mengalami nasib serupa. Menurut Erick, beberapa korban akhirnya memutuskan untuk melaporkan hal ini ke pihak berwajib.
"Sehingga menimbulkan komplain dari para korban, dan korban membuat laporan polisi ke Polres Metro Jakarta Utara," pungkasnya.
Kini, semua bergulir pada proses hukum. Para tersangka harus mempertanggungjawabkan semua tuduhan itu di pengadilan nanti.
Artikel Terkait
Australia Pecahkan Rekor: Blokir Media Sosial untuk 5 Juta Anak di Bawah 16 Tahun
Gletser Mencair, Ancaman Krisis Air Global Mengintai
Kobra Jawa Jumbo Bersarang di Bawah Rumah Warga Klaten
Motor Penuh Lumpur di Tapteng Diservis Gratis, Upaya Ringankan Beban Korban