Ada perkembangan lain yang cukup signifikan. Sejumlah akses jalan yang terputus mulai bisa dilalui lagi. Kondisi ini, menurut Muhari, membuka jalan bagi posko gabungan untuk memperbarui data pengungsi di daerah-daerah yang sebelumnya terisolasi.
Dampaknya langsung terlihat. Data pengungsi yang sebelumnya tercatat 975.339 jiwa dari tiga provinsi, kini melonjak. Angkanya mencapai 1.057.482 jiwa.
Lonjakan ini tentu jadi pekerjaan rumah yang mendesak. Muhari mengakui tantangan logistik yang kian berat.
"Tentu saja ini menjadi tugas kami di posko utama untuk terus mengoptimalkan distribusi logistik agar saudara-saudara kita di pengungsian terpenuhi kebutuhan dasar makanan maupun non-makanan," kata dia.
Suasana di lapangan masih tegang, namun upaya penyelamatan dan pendataan terus bergulir. Setiap akses yang terbuka membawa harapan baru, sekaligus daftar kebutuhan yang bertambah panjang.
Artikel Terkait
Gencatan Senjata Runtuh, Serangan Udara Kembali Guncang Perbatasan Thailand-Kamboja
Delapan Kecamatan Terisolasi di Sumut, Bantuan Dikirim Lewat Udara dan Jalan Kaki
9 Desember: Dari Perang Melawan Korupsi hingga Sukacita Kemerdekaan Tanzania
Prabowo Setujui Bantuan Rp 60 Juta Per Rumah untuk Korban Bencana di Tiga Provinsi