Di ruang rapat Komisi I DPR, Senayan, suasana agak tegang. Anggota DPR dari Fraksi Gerindra, Endipat Wijaya, menyampaikan kritiknya langsung kepada Menkominfo Meutya Hafid. Intinya sederhana: kenapa informasi soal bantuan pemerintah untuk korban bencana di Aceh, Sumbar, dan Sumut sepi sekali? Padahal, bantuan negara itu nilainya luar biasa besar.
"Saya cuma ingin mencoba memberikan masukan kepada Komdigi dan ingin mendukung Komdigi ke depan bagaimana Komdigi ini bisa mengamplifikasi informasi-informasi strategis yang sudah dilakukan oleh pemerintah, Bu," ujar Endipat dalam rapat kerja itu, Senin lalu.
Menurutnya, ini bukan soal kerja pemerintah yang kurang. Justru, kerja itu sudah banyak. Masalahnya, publik nggak tahu. Dia ambil contoh nyata.
"Sebagai contoh kami misalnya mendengar sebenarnya Kementerian Kehutanan itu sudah melakukan evaluasi dan gerakan menanam pohon secara besar-besaran, tetapi itu kan tidak pernah sampai ke telinga teman-teman sampai ke orang bawah," keluhnya.
Akibatnya? Kemenhut terus-terusan dikritik habis-habisan. Padahal, di lapangan, mereka sudah bergerak. Hal serupa dia lihat pada kinerja kepolisian dalam perbaikan hutan di Sumatera. Kerja kerasnya, kata Endipat, tenggelam begitu saja tanpa gaung.
Nah, di sinilah peran Kementerian Komunikasi dan Informatika jadi krusial. Legislator ini mendorong agar Komdigi lebih aktif dan peka. Informasi strategis pemerintah harus disebarluaskan secara masif, bahkan dibuat agar bisa viral seperti konten-konten media sosial pada umumnya.
Artikel Terkait
Mudik Gratis Kembali Digelar, Kemenhub Siapkan Tiket Kereta hingga Diskon Tarif
Korlantas Soroti Lonjakan 764 Persen Pelanggaran Tertangkap e-TLE di Jakarta
Banten Resmi Terapkan Hukuman Kerja Sosial bagi Pelaku Pidana
Rubicon Merah untuk Suntikan Semangat Dirut, Terungkap di Sidang Tipikor