Bencana alam yang melanda Padang beberapa waktu lalu ternyata membawa dampak serius pada pasokan air bersih. Intake atau bangunan penyadap air sungai milik PDAM setempat rusak parah. Nah, kabar baiknya datang dari pemerintah pusat. Mereka mengucurkan dana tambahan yang tidak sedikit tepatnya Rp 450 miliar untuk membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang baru.
Informasi ini diungkapkan oleh Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade. Ia baru saja menggelar pertemuan dengan Pemerintah Kota Padang dan perwakilan Kementerian PU, Minggu lalu. Pertemuan itu sendiri dihadiri sejumlah pejabat kunci, seperti Wali Kota Padang Fadly Amran dan Direktur Utama Perumda Air Minum setempat, Hendra Febrizal. Juga hadir Kepala Balai Penataan Bangunan, Prasarana dan Kawasan, Maria Doeni Isa.
“Alhamdulillah, setelah koordinasi intensif, pemerintah pusat menyetujui kucuran dana tambahan senilai Rp 450 miliar,”
kata Andre dalam keterangan tertulisnya, Senin (8/12/2025).
Dana segar ini, menurut Andre, bakal dialokasikan untuk membangun SPAM baru di Kampung Koto, Gunung Pangilun, Kecamatan Padang Utara. Yang menarik, anggaran ini terpisah sama sekali dari proyek SPAM Palukahan, Koto Tangah senilai Rp 308 miliar yang sudah disetujui sebelumnya. Kalau dijumlah, dukungan pusat untuk air bersih di Padang kini menembus angka lebih dari setengah triliun rupiah. Jumlah yang cukup fantastis.
Andre menegaskan langkah ini sebagai bukti komitmen nyata pemerintah Presiden Prabowo menuntaskan persoalan air bersih yang kerap dikeluhkan warga.
“Masalah air di Padang harus segera tuntas. Anggaran ini disiapkan agar kita bisa menyelesaikan seluruh permasalahan air di Padang,”
ungkapnya lagi.
Dari sisi teknis, proyek SPAM Kampung Koto ini disebut-sebut akan meningkatkan kapasitas produksi air baku secara signifikan. Kapasitasnya bisa mencapai 500 liter per detik, jauh melampaui proyek sebelumnya yang hanya 200 liter per detik. Peningkatan ini, tentu saja, diharapkan bisa memperkuat pasokan air bersih untuk seluruh kota.
Namun begitu, anggaran yang sudah di-acc itu bukan berarti pekerjaan selesai. Andre Rosiade menekankan, dirinya bersama Wali Kota Fadly Amran dan jajaran direksi PDAM harus segera menyusun langkah teknis dan administratif. Percepatan realisasi di lapangan jadi kunci.
Artikel Terkait
Delpedro Cs. Hadapi Dakwaan Penghasutan Usai Demo Agustus
Tiga Dalang Rencana Rusuh Jakarta Diamankan, Bom Molotov Siap Pakai Disita
BMKG Ungkap Puncak Hujan dan Ancaman Cuaca Ekstrem Jelang Nataru
Gempa 7,6 SR Guncang Aomori, Ribuan Warga Dievakuasi