tuturnya.
Layanan ini diharapkan jadi titik awal pemulihan, terutama bagi mereka yang paling rentan: anak-anak, orang tua, penyandang disabilitas, dan kelompok lainnya yang butuh pendampingan ekstra.
Di sisi lain, Pekerja Sosial Sentra Darussa'adah, Erna Dwi Susanti, membeberkan apa saja yang dilakukan timnya untuk anak-anak. Kegiatannya beragam, mulai dari terapi bermain, mendongeng, latihan mengatur emosi, sampai seni. Intinya, menciptakan ruang aman agar mereka bisa mengekspresikan perasaan.
"Dalam sesi terapi bersama anak-anak, kami masih mendapati kondisi dominasi ketakutan, kehilangan dan kesedihan pasca banjir yang mereka alami,"
ungkap Erna.
Sementara untuk kelompok lansia, tim melakukan kunjungan khusus ke posko. Mereka mendapat pendampingan plus fisioterapi ringan untuk meredakan ketegangan fisik pasca bencana. Tidak ketinggalan, kelompok rentan lain juga mendapat konseling personal. Tujuannya jelas: memberikan penguatan, membantu mereka memahami situasi, dan perlahan membangkitkan semangat untuk bangkit kembali.
Artikel Terkait
Satpam Rumah Sakit Terjaring, Sabu 400-an Gram dan Ekstasi Diamankan di Serang
Prabowo Murka, Bupati Aceh Selatan Dituding Desersi Saat Daerahnya Dilanda Bencana
Guntur Romli Ingatkan Bahaya Kekuasaan Absolut di Balik Wacana Koalisi Permanen
Bangkai Motor Berjejer di Palembayan, Bukti Amukan Banjir Bandang