Banjir bandang dan tanah longsor yang menerjang Sumatera Barat pekan lalu tak hanya menyisakan duka bagi manusia. Di tengah upaya penyelamatan warga, ada juga cerita tentang penyelamatan makhluk lain yang ikut menjadi korban: kucing-kucing yang terlantar.
Nama Salmiati mungkin tak segera muncul dalam laporan-laporan utama. Tapi bagi puluhan kucing yang tersapu arus, perempuan warga Kampung Teleng, Kota Padang ini adalah penyelamat mereka. Sementara perhatian banyak orang tertuju pada evakuasi manusia, Salmiati justru menyusuri sudut-sudut kota yang porak-poranda. Tujuannya satu: menemukan dan membawa kucing-kucing yang terpisah dari pemiliknya atau hidup liar itu ke tempat aman.
“Awalnya saya memang tidak mau menyelamatkan kucing itu,” aku Salmiati, mengisahkan awal mula kepeduliannya, yang ternyata sudah berlangsung 16 tahun.
Ceritanya berawal saat ia masih bekerja sebagai kurir. Saat mengantarkan paket dan melintasi tempat sampah, ia melihat seekor kucing mengeong meminta tolong. Hatinya terusik. Meski sempat ragu dan mencoba berlalu, akhirnya ia memutuskan untuk menolong. Sejak saat itu, ia seperti menemukan panggilan.
Menurut Salmiati, hampir semua kucing yang ia temukan kondisinya memprihatinkan. Sakit, cedera, bahkan ada yang mengidap tumor. Ia merawat mereka dengan sabar, layaknya merawat manusia. Nah, ketika bencana melanda Padang, aktivitasnya ini menjadi semakin krusial. Sekitar 30 ekor kucing telah ia evakuasi dari pinggir jalan, reruntuhan, hingga tumpukan sampah.
Artikel Terkait
Prabowo Gandakan Anggaran Bencana di Tengah Malam Aceh
Mayat Wanita Terikat Ditemukan di Bogor Usai Dibawa Boncengan Motor
Bantuan Baintelkam Polri Tiba, Warga Korban Bencana di Sumbar Mulai Terbantu
Pasca Banjir Aceh, Trauma yang Tersisa Diatasi dengan Dukungan Psikososial