Apa yang Bisa Dilakukan?
Secara garis besar, ada tiga langkah mitigasi utama yang bisa dijalankan, baik oleh pemerintah maupun dengan melibatkan masyarakat.
Pertama, membangun dan memperkuat tanggul. Fungsi utamanya jelas, jadi penghalang fisik saat air laut naik. Dengan tanggul yang kuat, limpasan ke permukiman dan fasilitas publik bisa ditekan. Penguatan bertahap sering dilakukan untuk menyesuaikan dengan pola pasang yang berubah-ubah.
Kedua, menyiapkan rumah pompa. Kalau air laut sudah terlanjur masuk, pompa diperlukan untuk membuangnya dengan cepat. Air genangan dialirkan ke penampungan sementara sebelum dikembalikan ke laut. Fasilitas ini vital karena air laut yang menggenang sering menghambat aliran air tawar dari darat.
Ketiga, menata ulang lingkungan pesisir. Tujuannya meningkatkan daya serap tanah dan memperlancar aliran air. Caranya bisa lewat perbaikan saluran, menertibkan bangunan yang menghalangi jalur air, atau menambah ruang terbuka hijau. Penataan yang tepat sangat membantu mengurangi genangan saat rob datang.
Kesiapsiagaan di Tingkat Warga
Nah, peran masyarakat sendiri nggak kalah penting. Siapkan rencana evakuasi untuk keluarga. Simpan dokumen-dokumen berharga di tempat yang aman dan tahan air. Amankan juga peralatan elektronik dan barang-barang yang mudah rusak kena air asin. Perhatian lebih harus diberikan kepada anak-anak dan kelompok lansia saat potensi rob meningkat.
Yang tak kalah penting: pantau terus informasi resmi. Update dari BPBD atau BMKG mengenai prakiraan pasang surut dan cuaca bisa jadi panduan untuk mengambil keputusan tepat waktu, sebelum situasi bertambah parah.
Artikel Terkait
Mayat Wanita Terikat Ditemukan di Bogor Usai Dibawa Boncengan Motor
Bantuan Baintelkam Polri Tiba, Warga Korban Bencana di Sumbar Mulai Terbantu
Pasca Banjir Aceh, Trauma yang Tersisa Diatasi dengan Dukungan Psikososial
Prabowo Pimpin Rapat Darurat di Aceh, Cari Solusi Pengiriman Bantuan yang Lebih Bermartabat