Namun begitu, ada sedikit perubahan jadwal. Rapat dengan menteri semula direncanakan di Pariaman, tapi ternyata beliau harus memenuhi panggilan presiden terlebih dahulu. “Insyaallah besok pagi beliau tiba di Padang. Rapat tetap kita lakukan agar perencanaan anggaran matang,” tambah Andre. Intinya, semua harus siap.
Sementara itu, dari sisi angka, kerusakannya benar-benar masif. Kepala Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Sumbar, Armizoprades, membeberkan data yang mencengangkan. Setelah diverifikasi dari seluruh dinas PU di daerah, total kerugian untuk jalan provinsi dan kabupaten/kota mencapai Rp 1,68 triliun.
“Total anggaran yang dibutuhkan untuk perbaikan kerusakan jalan di seluruh Kabupaten/Kota se-Sumatera Barat akibat bencana ini diperkirakan mencapai Rp 1,68 triliun,”
jelas Armizoprades. Angka yang fantastis, dan menjadi beban berat yang harus segera dicarikan solusinya. Malam itu di Padang, pembicaraan berlangsung alot, penuh harapan, tapi juga diwarnai kecemasan akan besarnya pekerjaan yang menanti.
Artikel Terkait
Nusron Turun ke Agam, Dengarkan Jeritan Korban Banjir Bandang
Polemik Kewenangan di Tubuh PBNU: Syuriah dan Tanfidiyah dalam Sorotan AD/ART
Rp 66,7 Miliar Dikucurkan, Bantuan Kemensos Merambah Daerah Terisolir di Sumatera
Kudeta di Benin: Wajah Militer Menggantikan Raja Kapas di Layar Televisi