Sebagai Ketua Umum Partai Aceh, Mualem mengakui penyaluran bantuan ke pedalaman bukan perkara mudah. Akses darat nyaris tidak ada. Mau tidak mau, logistik untuk pengungsi terpaksa dipasok menggunakan perahu karet.
Dia pun meminta semua pihak, termasuk para kepala desa, untuk lebih proaktif. Tujuannya agar bantuan bisa sampai ke tangan yang membutuhkan. Di sisi lain, fasilitas umum di banyak tempat juga dilaporkan hancur.
Mualem sendiri sudah blusukan ke sejumlah daerah terdampak, baik di wilayah timur maupun tengah. Dari apa yang ia saksikan, bencana pekan lalu itu rasanya seperti deja vu. Ia teringat pada musibah besar dua puluh satu tahun silam.
"Saya pribadi melihat banjir dan longsor ini adalah tsunami kedua," ujarnya, menggambarkan betapa dahsyatnya situasi yang terjadi.
Artikel Terkait
Bima Arya Soroti Kunci Pembinaan Olahraga: Infrastruktur dan Kreativitas
Warga Cilincing Gagalkan Pencurian Motor di Tengah Hajatan, Pelaku Bawa Senjata Api Palsu
Bamsoet Soroti Peran Tarung Derajat dalam Cetak Generasi Tangguh Jelang Indonesia Emas 2045
Rapat Darurat di Padang, Rp 1,68 Triliun untuk Perbaikan Jalan Sumbar Dibahas