Suara Syaiful Huda, Wakil Ketua Komisi V DPR RI, cukup tegas. Di tengah membanjirnya warga yang ingin berangkat ke wilayah Sumatera dan Aceh yang terdampak bencana, ia mendesak maskapai penerbangan untuk tidak menaikkan tarif. Baginya, ini soal solidaritas. Situasi darurat seperti ini, kata Huda, seharusnya tidak jadi alasan untuk mengambil keuntungan.
Keluhan masyarakat sudah bertebaran di media sosial. Banyak yang heran, kok tiket ke Aceh bisa lebih mahal daripada terbang ke Malaysia? Bahkan untuk kargo, harganya disebut-sebut melambung tinggi, jauh di atas rata-rata. Ini yang kemudian memantik perhatian para wakil rakyat.
"Yang pertama, kita minta semua maskapai untuk tetap memberlakukan tarif normal," tegas Huda saat dihubungi Sabtu (5/12/2025).
"Walaupun situasinya high season karena semua orang ingin datang, ingin mengulurkan tangan. Kita berharap teman-teman maskapai bisa menjaga tarif normal sebagai bentuk dukungan."
Menariknya, menurut Huda, ada juga inisiatif dari pihak maskapai sendiri yang patut diapresiasi. Beberapa hari sebelumnya, seorang direksi maskapai menghubunginya dengan sebuah usulan.
"Mereka minta izin, lewat surat dari Dirjen Perhubungan Udara, untuk bisa memakai kursi penumpang (seat) buat mengangkut barang bantuan," jelasnya.
Idenya sederhana: kalau kursi kosong atau ada ruang, kenapa tidak dipakai untuk mengangkut logistik darurat lebih banyak? Tentu saja, ini butuh regulasi khusus agar bisa dilaksanakan dengan aman.
Artikel Terkait
Warga Asing Dibekuk di Weda Bay Bawa Sembilan Paket Serbuk Nikel
Bupati Aceh Selatan Diberhentikan Partai Usai Umrah di Tengah Bencana
Balita Bogor Patah Kaki dan Kepala, Diduga Dianiaya Ayah Tiri, Ibu Tahu tapi Diam
Polisi Bongkar Praktik Prostitusi Online ABG di Sunter, Germo Raup 80% Keuntungan