"Semoga dengan lahirnya penerbangan ini, Bandara Notohadinegoro bisa menarik banyak investor, baik dari dalam maupun luar negeri," harapnya.
Di sisi lain, Gus Rivqy melihat momen ini sebagai bukti komitmen nyata pemerintah pusat untuk memajukan Jember. Namun begitu, ia mengingatkan bahwa ini baru permulaan.
"Saya tegaskan kembali, ini adalah titik awal perkembangan Jember," tegasnya.
"Untuk Bupati Gus Fawait saya usul, terus genjot infrastruktur. Kami akan berusaha agar ke depan runway bandara bisa diperpanjang dan bandara diperbesar. Tujuannya jelas: menarik lebih banyak wisatawan dari luar daerah."
Antusiasme juga datang dari pihak maskapai. Perwakilan Lion Group, Dyfi Sucianti, menyebut rute ini sebagai sebuah jembatan. "Jembatan harapan, ekonomi, dan kemajuan," ungkapnya, bukan hanya untuk masyarakat Jember, tapi juga wilayah sekitarnya seperti Lumajang, Situbondo, Bondowoso, dan Probolinggo.
Dampaknya diharapkan bisa langsung terasa. Rute ini berpotensi menjadi penggerak ekonomi, membuka lapangan kerja, dan menarik investasi. Posisi Jember dan sekitarnya pun akan semakin strategis di peta Jawa Timur bagian timur.
Bukti antusiasme masyarakat pun langsung terlihat. Captain Daniel Putut, Presiden Direktur Lion Air Group, menyampaikan sebuah fakta menarik kepada awak media. Pesawat Wings Air berjenis ATR 72 500/600 dengan kapasitas 70 kursi itu, pada penerbangan perdananya dari Jember, terisi penuh. Sebuah tanda awal yang cukup menggembirakan.
Artikel Terkait
Alfamart Kerahkan 60 Truk dan Pesawat Hercules untuk Korban Bencana Sumatera
Prabowo Candai Nusron Wahid: Hebat Kali Kau Baca Doa, Mungkin Salah Jabatan?
Bahlil Usul Koalisi Permanen di Depan Prabowo: Jangan In-Out!
Badan Otonom NU Desak Musyawarah Atasi Polemik Internal