Di sisi lain, tekanan di lapangan juga makin nyata. Selama periode pemerintahan Joe Biden, pasukan AS di Irak, Suriah, dan sekitarnya menghadapi ratusan serangan. Pelakunya adalah milisi dan kelompok-kelompok yang didukung Iran.
Serangan-serangan itu tak main-main. Setidaknya satu di antaranya berhasil menewaskan prajurit AS. Kejadian-kejadian seperti inilah yang akhirnya memaksa Pentagon untuk bergerak cepat. Mereka butuh solusi drone yang lebih lincah, baik untuk bertahan maupun menyerang.
Jadi, pembentukan Task Force Scorpion Strike ini bisa dilihat sebagai jawaban langsung. Sebuah respons terhadap ancaman yang makin masif dan kebutuhan untuk bertindak lebih adaptif di medan tempur yang terus berubah.
Artikel Terkait
Empat Tewas dalam Serangan AS ke Kapal Diduga Pengedar Narkoba di Pasifik Timur
Gubernur Sumbar Desak Prabowo Batalkan Pemotongan Anggaran Rp 2,6 Triliun
Hendropriyono Turun Tangan, Bela PT Hadji Kalla dari Gugatan Mafia Tanah
Gelondongan Kayu di Balik Bencana Sumatera: Penyelidikan Dimulai