Korban jiwa akibat bencana galodo atau banjir bandang di Agam, Sumatera Barat, terus bertambah. Data terbaru dari Polda setempat mencatat, korban tewas sudah mencapai 200 orang. Dari jumlah itu, tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri berhasil mengidentifikasi 174 jenazah. Namun, jalan masih panjang. Masih ada 26 jenazah lagi yang proses identitasnya belum tuntas.
Hal itu disampaikan langsung oleh Kapolda Sumbar, Irjen Gatot Tri Setyadi. Saat mendampingi Wapres Gibran Rakabuming Raka di Kecamatan Palembayan, Kamis lalu, Gatot menjelaskan situasi yang dihadapi.
"Saat ini yang masih dalam proses identifikasi itu ada 26 orang," ujarnya.
Ia pun mengimbau masyarakat yang kehilangan anggota keluarga untuk segera melapor. Tim DVI siap menindaklanjuti.
"Kami minta tolong kepada masyarakat yang anggota keluarganya yang hilang melalui 110 atau ke Posko Bhayangkara maupun yang ada di sini (Agam)," imbuh Gatot.
Proses identifikasi, termasuk tes DNA dengan sampel dari keluarga, mutlak dilakukan sebelum jenazah diserahkan untuk dimakamkan. Soal berapa lama lagi pencarian akan berlangsung, Kapolda enggan menjawab pasti. Yang jelas, operasi masih terus digenjot.
"Nanti akan kita evaluasi lebih lanjut. Hari ini contohnya kita dibantu 4 unit ekskavator karena ada beberapa tempat yang tidak bisa dilakukan dengan manusia," katanya.
Artikel Terkait
Jembatan Pandan Kembali Dibuka, Akses Sibolga-Tapteng Mulai Pulih
BMKG Siagakan Daerah Ini, Waspada Banjir dan Hujan Ekstrem Awal Desember
Pigai Soroti Kemiskinan dan Trafficking Usai Tonton Film Pangku
Korban Tewas Banjir Bandang Sumatra Tembus 836 Jiwa, Ratusan Masih Hilang