Menurut Condro, pendekatan kepada pemilik lahan justru berjalan lancar. “Nggak ada kendala. Mereka setuju dan langsung. Hal yang penting adalah menjaga integritas kita agar dipercaya. Itu sebenarnya yang susah,” tuturnya.
Polisi tak setengah-setengah mendukung. Semua kebutuhan pertanian disiapkan, bahkan sampai membuat pupuk organik sendiri. Model kerjasamanya pun dirancang agar petani punya rasa memiliki. “Saya tak mau yang bayar harian, tapi lebih ke hasil panen untuk mereka. Kalau nggak panen, mereka rugi,” tegas Condro.
Untuk lahan di Kopo ini, 100% hasilnya menjadi hak petani. Perusahaan pemilik tanah tidak meminta bagian. Polres juga yang memastikan pasar, dengan menjembatani penjualan ke Bulog dengan harga pemerintah, Rp5.500 per kilogram. “Bulog ambil sendiri ke lokasi,” kata Condro.
Jalan Menuju Kesepakatan
Proses awalnya justru dimulai dari tingkat polsek. Kapolsek Kopo, Iptu Aripin Simbolon, yang pertama kali melihat potensi lahan terlantar itu. “Saya lihat lahannya, di bagian depannya ada ditanam alpukat sedikit. Lalu saya cari pemiliknya,” cerita Aripin.
Setelah ketemu, ia mengajak kelompok tani mencoba menggarap tiga hektar dulu sebagai percontohan. Lalu pemilik lahan diajak melihat. Melihat tanaman jagung tumbuh subur, pemilik pun tertarik dan memberi izin.
Syaratnya cuma satu: tidak boleh ada bangunan permanen. Dan jika suatu saat lahan itu dibutuhkan kembali, pemanfaatannya bisa dihentikan tentu setelah masa panen berakhir. “Kita sampaikan ke petani soal itu. Jagung kan umurnya cuma 3,5 bulan, jadi tidak lama,” ujar Aripin.
Kehadiran polisi sebagai fasilitator, kata Aripin, menjadi kunci kepercayaan. “Perusahaan juga melihat, ‘oh polisi yang ini. Nggak bakal ada macam-macam’.”
Dan begitulah, sebuah lahan yang sempat tidur panjang, kini berdenyut lagi oleh kehidupan. Bukan cuma menghasilkan jagung, tapi juga sedikit harapan.
Artikel Terkait
Pramono Anung Buka Pintu Sponsor untuk Nama Halte dan Taman di Jakarta
KPK Periksa Sekda Riau Terkait Jatah Preman Eks Gubernur Wahid
Motis 2025 Dibuka, Mudik Pakai Motor Bisa Naik Kereta Gratis
Modus Lowongan Palsu, Pria 51 Tahun Dibekuk Warga Tebet