Dalam momen itu, Pramono tak lupa menyampaikan penghargaannya pada Marullah. Ia bicara soal dedikasi dan juga hubungan personal yang telah lama terjalin di antara mereka.
“Saya ingin menyampaikan terima kasih atas loyalitas dan sumbangsih Pak Marullah untuk kemajuan Jakarta. Hubungan kami panjang, bukan hanya sebagai Sekda,” ucapnya.
Lantas, mengapa Uus yang dipilih? Pramono punya alasan sendiri. Ia butuh seorang administrator yang tangguh, dan rekam jejak Uus dinilai memenuhi kriteria itu. Gubernur dengan tegas menyatakan tak ada permainan atau lobi-lobi dalam keputusannya.
“Saya membutuhkan administrator yang ulung. Tidak ada lobi yang memengaruhi keputusan ini,” tegas Pramono. “Saya percaya Pak Uus bisa bekerja sama dengan saya dan Wagub.”
Jadi, untuk sementara, roda pemerintahan Jakarta Barat akan dijalankan oleh Yuli Hartono. Sementara itu, semua pihak tampaknya harus bersabar menunggu keputusan final siapa pemimpin baru yang akan ditetapkan.
Artikel Terkait
Trump Tertidur di Rapat Kabinet, Usai Bantah Tudingan Melambat
Gus Ipul Pasrahkan Dinamika Internal PBNU ke Tangan Para Ulama
Bencana Sumatera: Penanganan Maksimal Berjalan, Status Darurat Masih Digodok
Dapur Umum Terancam Lumpuh, Bahan Lokal Jadi Solusi Darurat di Tengah Banjir Aceh