Insiden berbahaya ini terjadi Selasa (2/12) lalu, tepatnya di Cerro Azul. Kota itu terletak sekitar 130 kilometer di selatan ibu kota.
Arriola menambahkan detail yang cukup mencengangkan. Dengan senjata api pribadinya, Belaunde disebut melepaskan setidaknya 12 tembakan balasan. Namun begitu, tidak ada laporan korban luka tembak dari pihak penyerang setelah kejadian.
Sebelumnya, Belaunde juga menyatakan pada polisi bahwa dirinya tidak menerima ancaman apa pun. Ini jadi pertanyaan besar: apa motif di balik serangan mendadak tersebut?
Perlu diingat, Belaunde bukan figur baru. Ia mantan menteri energi dan cucu dari Fernando Belaunde, presiden Peru yang pernah menjabat dua periode. Kini, di tengah perhelatan pemilu yang akan digelar 12 April tahun depan, ia bersaing dengan setidaknya 12 kandidat lainnya. Situasi politik Peru memang selalu panas, tapi insiden seperti ini tetap mengejutkan.
Artikel Terkait
Dapur Umum Terancam Lumpuh, Bahan Lokal Jadi Solusi Darurat di Tengah Banjir Aceh
Hanif Faisol Nurofiq Minta Dukungan Publik di Tengah Hujatan Pecat
Beras Tumpah dari Langit, Pemerintah Kaji Ulang Metode Airdrop
Solidaritas Masyarakat Lampaui Target, Bantuan Rp 10 Miliar Terkumpul dalam Sehari