"Sementara untuk daerah yang masih sulit dijangkau, kita gunakan helikopter," jelas Muhari.
Metode air drop sudah diperintahkan untuk menjatuhkan bantuan di titik-titik seperti lapangan dekat Babo dan Perupuk, Kecamatan Bandar Pusaka. Isinya beragam: makanan siap saji, paket sembako, selimut, matras, sampai perlengkapan kebersihan. Jumlahnya mungkin belum mencukupi semua, tapi ini tahap awal yang krusial.
Membukanya akses Medan-Aceh Tamiang ini bukan cuma sekadar soal jalan. Dampaknya lebih luas. Muhari berharap, ini akan mempermudah segalanya mulai dari pengiriman logistik yang lebih masif, perbaikan jaringan listrik dan telekomunikasi yang terputus, hingga pembersihan lingkungan dari sisa-sisa material bencana.
"Akses yang lancar akan membantu semua pihak, baik masyarakat maupun relawan, untuk bekerja lebih maksimal," pungkasnya. Harapannya, pemulihan bisa segera dimulai.
Artikel Terkait
Bencana Sumatera: 744 Jiwa Melayang, 3,3 Juta Jiwa Terhempas
Solidaritas Tanpa Batas: Polres Kampar Kirim Bantuan dan Personel ke Korban Bencana Agam
Buronan Narkoba Rp 5 Triliun Tiba di Tanah Air, Tangan Terikat dan Menunduk Sepanjang Perjalanan
Usulan Libur Nasional 2 Desember Mengemuka di Reuni 212