DPR Desak Kemenkes Bentuk Tim Khusus Antisipasi Wabah Pascabencana di Sumatera

- Selasa, 02 Desember 2025 | 11:55 WIB
DPR Desak Kemenkes Bentuk Tim Khusus Antisipasi Wabah Pascabencana di Sumatera

Koordinasi yang solid antara Kemenkes, Dinas Kesehatan Daerah, dan Rumah Sakit dinilai krusial. Layanan kesehatan yang cepat dan tepat, menurutnya, bisa mencegah jumlah korban bertambah lebih jauh.

"Yang perlu diantisipasi sediakan rumah sakit untuk pengobatan warga yang sakit. Jangan sampai sakitnya semakin parah," tutur Yahya.

Desakan ini bukannya tanpa alasan. Sebelumnya, Kemenkes sendiri sudah merilis daftar penyakit yang banyak menjangkiti pengungsi dan warga terdampak. Luka-luka, ISPA, diare, demam, hingga myalgia atau nyeri otot tercatat sebagai yang paling umum.

Data itu dihimpun dari laporan sejumlah Dinkes per 1 Desember 2025. Namun begitu, Kemenkes mengingatkan bahwa angka-angka tersebut masih sangat dinamis. Akses ke sejumlah wilayah yang terisolasi masih sulit, sehingga laporan yang masuk mungkin belum lengkap.

Dari pihak Kemenkes, Aji Mulawarman dari Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik mengonfirmasi fokus mereka. Pengendalian penyakit di lokasi pengungsian jadi prioritas utama saat ini.

"Fokus utama di pengungsian untuk antisipasi penyakit pasca bencana," kata Aji.

"Juga penanganan bagi kelompok rentan seperti lansia, ibu hamil, anak-anak, penyandang disabilitas, dan pasien cuci darah."

Situasi di lapangan sendiri masih sangat berat. Proses evakuasi material dan pencarian korban di tiga provinsi itu masih terus berlangsung. Hingga saat ini, korban tewas dilaporkan telah mencapai 631 orang, sementara jumlah pengungsi membengkak hingga mendekati 1 juta orang. Sebuah pekerjaan besar yang menuntut penanganan ekstra, tidak hanya hari ini, tetapi untuk minggu-minggu ke depan.


Halaman:

Komentar