Di Hotel Sahid, Jakarta Pusat, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dengan tegas membantah sebuah klaim yang sering kita dengar. Menurutnya, status Jakarta sebagai kota terpadat di dunia itu keliru. "Jadi menurut saya sebenarnya kalau disampaikan Jakarta kota terpadat, salah," ujarnya pada Selasa (2/12/2025).
Pramono lalu mengungkapkan data yang ia pegang. Kota ini, katanya, sejatinya berada di peringkat ke-30 dunia dalam hal kepadatan penduduk.
"Tetapi memang kemarin karena aglomerasi itu dianggap Jakarta, penduduknya menjadi 42 juta mengalahkan Bangladesh, New Delhi, Tokyo, dan sebagainya," lanjutnya. Angka yang membengkak itu, baginya, justru jadi cambuk. "Tetapi bagi saya itu merupakan referensi untuk kita semakin giat membangun memperbaiki Jakarta," imbuh Pramono.
Ia menegaskan, Pemprov DKI tetap fokus menangani isu kerumitan ini. Upayanya beragam, mulai dari pengendalian hunian, percepatan pembangunan transportasi publik, hingga menambah ruang terbuka hijau.
Lantas, dari mana datangnya angka 42 juta yang membuat Jakarta dinobatkan sebagai nomor satu itu? Rupanya, ini bersumber dari laporan Divisi Kependudukan PBB yang dirilis akhir November lalu. Dalam laporan tersebut, Jakarta memang menempati puncak, disusul oleh Dhaka di Bangladesh dengan penduduk hampir 40 juta.
Tokyo, yang lama bercokol di posisi teratas, kini merosot ke peringkat ketiga dengan 33 juta penduduk. Stagnasi pertumbuhan dan krisis populasi disebut-sebut sebagai penyebabnya.
Artikel Terkait
BMKG Waspadai Cuaca Ekstrem hingga Awal 2026, Jawa Barat Paling Rawan
Jalan Pintas Hukuman Mati Narkotika Dikritik, JRKN Soroti Ketimpangan Hukum
Gus Ipul dan Brian Yuliarto Sepakati Jalan Baru untuk Lulusan Sekolah Rakyat
Korsleting di Atap Picu Kobaran Api, Lima Rumah di Bogor Ludes