Pertanyaan itu menggantung. Muzani pun menegaskan, mitigasi harus segera dirancang sebagai sebuah cara untuk menyelamatkan nyawa dan meminimalkan korban jiwa. "Tentu saja ini sebuah keadaan yang memprihatinkan," tambahnya, "kita semua ikut berbelasungkawa atas wafatnya sejumlah tenaga kerja kita di Hong Kong."
Di sisi lain, data terbaru dari Konsulat Jenderal RI di Hong Kong memperjelas betapa tragisnya musibah ini. Korban tewas WNI telah mencapai 9 orang. Angkanya bisa saja bertambah, mengingat masih ada 35 WNI lainnya yang belum diketahui keberadaannya masih hilang, atau unknown whereabouts.
KJRI Hong Kong memberikan rincian yang memilukan. Dari estimasi 140 WNI yang menghuni kompleks apartemen tersebut, 95 dinyatakan selamat. Sembilan meninggal dunia, dan satu orang masih dirawat di rumah sakit. Tiga puluh lima lainnya, seperti sudah disebutkan, belum ditemukan.
Data-data itu disampaikan kepada para wartawan pada hari yang sama. Sebuah laporan yang menyisakan banyak tanda tanya dan kesedihan yang dalam.
Artikel Terkait
Kepala Basarnas Buka Suara: Sarana dan Personel Tak Memadai Hadapi Bencana
Kepala BNN Suyudi Ario Seto Pasang Pejabat Baru, Pesan Keras untuk Jaga Marwah Institusi
Badung Siapkan Rp 50 Miliar untuk Sekolah Gratis hingga Kuliah
Citayam Macet Lagi, Warga Geram Angkot Ngetem Sampai Ujung Rel