Merespon tekanan itu, Perdana Menteri Anutin Charnvirakul turun langsung. Ia mengunjungi wilayah terdampak, termasuk Hat Yai, pada akhir pekan. Di sana, ia tak bisa menyembunyikan fakta bahwa negara memang punya banyak kekurangan dalam penanganan banjir ini.
Ia berjanji akan ada perbaikan sistem.
Yang lebih penting, Anutin secara terbuka meminta maaf.
"Saya minta maaf karena pemerintah tidak mampu mengurus dan melindungi masyarakat dengan baik," ujarnya.
Permintaan maaf itu kini menggantung, berbaur dengan kesedihan ribuan keluarga dan tugas berat pemulihan yang masih panjang. Bencana mungkin akan surut, tetapi pertanyaan tentang kesiapan dan respons negara akan tetap mengalir, seperti air yang baru saja mereka alami.
Artikel Terkait
Kepala Basarnas Buka Suara: Sarana dan Personel Tak Memadai Hadapi Bencana
Kepala BNN Suyudi Ario Seto Pasang Pejabat Baru, Pesan Keras untuk Jaga Marwah Institusi
Badung Siapkan Rp 50 Miliar untuk Sekolah Gratis hingga Kuliah
Citayam Macet Lagi, Warga Geram Angkot Ngetem Sampai Ujung Rel