Sebuah video tentang Kapolsek Ujung Loe, Iptu Rudi Adri Purwanto, yang di-prank warga hingga dirayakan ulang tahunnya, mendadak ramai diperbincangkan. Tak cuma viral, aksi itu juga dapat apresiasi dari pimpinan Polri. Nah, di hadapan para calon perwira di Sekolah Inspektur Polisi (SIP) Sukabumi, Rudi berbagi kiat-kiatnya selama memimpin.
Menariknya, dia justru membuka cerita dengan menyangkal dirinya sebagai polisi humanis. Latar belakangnya di reserse, menurut pengakuannya, justru membentuk karakternya yang keras.
"Sebetulnya saya bukan orang yang humanis, gampang dipengaruhi. Kami sebetulnya dari orang (reserse) jatanras, orang (reserse) narkotika,"
ujar Iptu Rudi di hadapan para peserta didik SIP.
Lalu, bagaimana caranya bisa dapat kepercayaan, bahkan rasa sayang dari masyarakat? Rudi punya beberapa jurus. Pertama, soal kehadiran. Dia selalu memaksimalkan momen apel pagi. Bagi dia, ini bukan sekadar ritual. Ini adalah kesempatan untuk menyapa, memotivasi, dan mengarahkan anggotanya agar kerja mereka profesional.
"Pagi jam 07.30 saya ambil apel. Saya pasti pimpin apel pagi kecuali ada kegiatan yang memang mengharuskan saya ke polres," tegasnya.
Kedua, dia mewajibkan dirinya untuk hadir dalam setiap kegiatan kemasyarakatan dan antar-instansi. Menurut Rudi, kunci keberhasilan tugas polisi sangat bergantung pada kepercayaan yang diberikan masyarakat dan stakeholder setempat.
"Semua kegiatan kejadian kami wajib hadir di lokasi. Keberhasilan kita ditunjang adanya kepercayaan masyarakat. Bagaimana kita bisa dipercaya masyarakat? Yang pertama rajin berkunjung," jelasnya.
Tapi, rajin berkunjung saja ternyata tidak cukup. Harus ada inisiatif lebih. Iptu Rudi menyebutnya dengan 'belanja' masalah dan 'jemput bola' untuk menyelesaikannya. Bahkan untuk kasus-kasus seperti Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), dia turun langsung, meski penanganan lebih lanjut tetap berkoordinasi dengan puskesmas dan dinas sosial.
"Saya harap rekan-rekan aktif jemput bola. Sampai penanganan ODGJ kami juga turun di lapangan," ujarnya.
Artikel Terkait
Jawa Tengah Pimpin Pendataan Keluarga, Data 10,9 Juta KK Jadi Pedoman Kebijakan
Kadin Dukung Penyegelan Beras Ilegal, Soroti Ancaman bagi Petani Lokal
Tanah Rafael di Minahasa Dilelang KPK Rp 15,6 Miliar
Banten Tambah Dua Sekolah Khusus Negeri untuk Perluas Akses Inklusif