Skandal di balik tembok penjara Bangkok akhirnya memakan korban. Kepala Lembaga Pemasyarakatan Bangkok resmi dinonaktifkan dari jabatannya. Penyebabnya? Tuduhan mengistimewakan narapidana asal China dengan fasilitas yang jauh dari kesan mendekam di penjara.
Menurut sejumlah saksi, dua wanita asal China dilaporkan masuk ke Bangkok Remand Prison untuk menemui para napi tersebut. Bukan sekadar kunjungan biasa, mereka diduga menyediakan layanan seks di dalam sel. Laporan media lokal yang membeberkan hal ini pekan lalu langsung memicu badai pertanyaan. Siapa sebenarnya yang memberi izin dan membiarkan hal itu terjadi?
Menteri Kehakiman Thailand, Rutthapon Naowarat, menegaskan bahwa kasus ini sedang ditangani serius.
"Kami menindaklanjuti berdasarkan bukti yang ada terhadap pejabat yang diduga mengistimewakan narapidana-narapidana China," ujarnya.
Artikel Terkait
Wali Kota Pekanbaru Turun Langsung Awasi Kasus Bullying yang Tewaskan Pelajar SD
Polisi Tangkap SA, Otak Pembunuhan Pria di Cikupa yang Mayatnya Dibungkus Karung
Fadli Zon Tegaskan Amanat Konstitusi Usai Raih Penghargaan Pelindungan Budaya
Dua Pejabat Polda Sumut Disingkirkan Sementara Usai Pemberitaan Viral