Di sisi lain, dia juga ingin memastikan bahwa masyarakat yang melaporkan tidak kecewa. Kehadiran polisi harus benar-benar terasa, menjadi solusi atas setiap pengaduan yang masuk.
“Ini yang sekarang sedang kita lakukan perbaikan sehingga kemudian masyarakat yang melaporkan tidak kecewa. Kehadiran polisi berkait dengan apa yang menjadi pengaduan masyarakat juga segera bisa ditindaklanjuti,” tambahnya.
Dalam apel tersebut, semangat meningkatkan pelayanan prima juga digaungkan. Jenderal Sigit mengingatkan kembali pentingnya nilai-nilai Tribrata dan Catur Prasetya sebagai fondasi. Harapannya, melalui momen ini, Polri bisa melakukan konsolidasi untuk mewujudkan institusi yang lebih responsif dan adaptif. Sebuah institusi yang betul-betul sesuai dengan harapan masyarakat.
“Intinya yang kita harapkan pada apel kasatwil ini tentunya ini menjadi semangat Polri untuk kemudian konsolidasi kan ulang dan kemudian mewujudkan institusi Polri yang responsif, adaptif dan kemudian betul-betul bisa mewujudkan institusi Polri seperti apa yang diharapkan masyarakat,” paparnya.
Tak lupa, apel ini juga diharapkan menjadi wadah refleksi. Sebuah ruang untuk merumuskan perbaikan dari setiap kritik yang dialamatkan kepada Polri. Baginya, semangat merespons komisi reformasi adalah bagian tak terpisahkan dari upaya perbaikan yang terus menerus.
“Semangat upaya Polri untuk respons komisi reformasi ini juga bagian dari upaya kita lakukan perbaikan,” pungkasnya menutup arahan.
Artikel Terkait
Delapan Dekade Mengabdi, PGRI Rayakan Usia Keemasan di Hari Guru Nasional
Kurir Ekstasi 207 Ribu Pil Diringkus Usai Kabur dari Kecelakaan Maut
Trenggalek Berhasil Pangkas Angka Pernikahan Dini, Ini Kunci Suksesnya
KPK Ungkap Tiga Jenis Konflik Kepentingan yang Bisa Picu Korupsi