Suasana di pinggiran selatan Beirut mendadak berubah jadi mencekam. Israel melancarkan serangan ke wilayah itu, dan akibatnya sungguh tragis: ada korban jiwa berjatuhan, belum lagi yang luka-luka.
Menurut laporan dari Kementerian Kesehatan Lebanon, satu orang dilaporkan tewas dan 21 lainnya mengalami luka-luka. Mereka menyebut angka ini sebagai "jumlah korban awal," yang artinya bisa saja bertambah.
Di sisi lain, Israel punya pembenaran sendiri untuk aksi ini. Mereka mengklaim operasi tersebut menargetkan "kepala staf" Hizbullah. Seolah tak mau berhenti, militer Israel sebelumnya sudah mengeluarkan pernyataan tegas.
"Dan akan terus beroperasi melawan teroris Hamas di mana pun mereka beroperasi,"
Begitulah bunyi keterangan resmi mereka yang dikeluarkan pada Kamis (19/11).
Yang jadi perhatian banyak pihak, serangan ini terjadi di luar dugaan. Padahal, sudah ada gencatan senjata yang disepakati November lalu. Kesepakatan itu sebenarnya ditujukan untuk menghentikan permusuhan yang sudah berlangsung lebih dari setahun dengan Hizbullah, sekutu Hamas. Tapi nyatanya, situasi masih jauh dari kata damai.
Artikel Terkait
Muzani Gandeng Pengurus Masjid Nabawi untuk Tiru Sistem Pengelolaan di Indonesia
Meriahnya CFD HI, Booth Marshmallow Ini Ludes Terjual Sebelum Siang
Bolsonaro Divonis 27 Tahun Bui, AS Sindir Perburuan Penyihir
Surabaya Pacu Proyek Anti-Banjir Jelang Puncak Musim Hujan