“Artinya sebuah kewajiban,” tegasnya. “Bagi siapa? Bagi produsen makanan, minuman, obat, kosmetik, sampo, sabun, odol, deodoran, sepatu, tas, baju dan semuanya.” Aturannya jelas: wajib bersertifikat halal kalau memang halal, dan wajib dikasih keterangan nonhalal kalau mengandung yang tidak halal.
Langkah semacam ini sebenarnya bukan hal baru di peta global. Beberapa negara lain sudah lebih dulu menerapkan sertifikasi halal. Namun begitu, Haikal yakin kewajiban ini justru akan mendongkrak perekonomian Indonesia.
“Jadi, halal untuk tumbuh,” paparnya. “Seperti yang Bapak Ibu saksikan saat ini, halal itu jadi simbol.”
Simbol kesehatan, simbol kebersihan, bahkan simbol elite food dan kualitas. Itulah mengapa dia dengan percaya diri menyimpulkan, “halal is modern civilization.”
Artikel Terkait
Vietnam Berduka: 90 Nyawa Melayang, Banjir Bandang Hancurkan Kawasan Wisata
Tiga Inovasi Paragon Cetak Sejarah, Sabet Penghargaan Bergengsi di Ajang FMCG Asia
Antrean Khidmat di Makam Nabi Muhammad SAW, Salam Bergema di Madinah
Banjir Rob Genangi Empat RT di Kepulauan Seribu, Fase Bulan Baru Jadi Pemicu