HNW Sorongkan Jas Hijau Sebagai Fondasi Kepemimpinan Negarawan

- Minggu, 23 November 2025 | 09:45 WIB
HNW Sorongkan Jas Hijau Sebagai Fondasi Kepemimpinan Negarawan

Lewat layar komputer, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) hadir dalam Forum Diskusi Aktual Berbangsa dan Bernegara. Tema yang diangkat kali ini cukup berat: 'Kepemimpinan Negarawan'. Acara yang digelar Jumat (21/11) di Nunukan, Kalimantan Utara ini merupakan hasil kolaborasi MPR RI dengan Yayasan Rumah Kita Berkah Sejahtera.

Dalam paparannya, HNW langsung menukik ke persoalan penting. Menurutnya, bicara soal kepemimpinan negarawan tak bisa lepas dari pemahaman sejarah Indonesia. Terutama peran organisasi sosial politik dan generasi muda dalam membentuk perjalanan bangsa.

Ia lantas mengajak peserta menengok ke masa lalu. Ternyata, Kalimantan Utara punya posisi historis yang cukup strategis. Tarakan, yang sekarang masuk wilayah provinsi itu, adalah lokasi pertama pendaratan tentara Jepang di Indonesia pada Januari 1942.

ujar HNW dalam keterangan tertulisnya yang diterima Minggu (23/11/2025).

Memang, penjajahan Jepang meninggalkan banyak luka. Tapi di sisi lain, periode kelam itu justru menjadi momentum bagi tokoh-tokoh Indonesia untuk memperkuat perjuangan menuju kemerdekaan.

tegas politisi senior PKS ini.

HNW punya cara menarik memandang sejarah. Selain 'jas merah' atau jangan sekali-kali melupakan sejarah, ia mengenalkan konsep 'jas hijau'. Ini merujuk pada peran besar para ulama, pemimpin umat, dan organisasi Islam dalam perjuangan kemerdekaan.

Menurut penuturannya, sejak 1920-an sudah banyak tokoh dari berbagai daerah yang berjuang mempersiapkan Indonesia merdeka. Di antara mereka, tercatat nama-nama seperti KH Kahar Muzakir, KH Abdul Halim, KH Anwar Sanusi, plus tokoh-tokoh Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama. Mereka berjalan beriringan dengan tokoh nasionalis macam Soekarno dan Mohammad Yamin.

paparnya lebih lanjut.

Ia menekankan, peran umat Islam di BPUPKI, Panitia Sembilan, hingga PPKI adalah fakta sejarah yang tak boleh dihapus begitu saja.


Halaman:

Komentar