Jakarta - Badan Gizi Nasional (BGN) baru-baru ini menggelar pertemuan penting. Mereka mengundang sejumlah pakar pangan dan gizi dari berbagai universitas di Indonesia. Intinya, mereka ingin menggalang dukungan untuk mensukseskan program Makan Bergizi Gratis atau MBG, sekaligus mengedukasi masyarakat tentang program ini.
Pertemuan yang digagas oleh Wakil Kepala BGN, Nanik Sudaryati Deyang, ini berlangsung di Kantor BGN di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Kamis (22/11/2025). Acara ini mendapat sambutan hangat dari kalangan akademisi.
Hardinsyah, Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia, tak bisa menyembunyikan rasa syukurnya. Ia merasa dihargai dengan dilibatkannya para pakar secara resmi.
"Kami berterima kasih karena diajak menjadi narasumber dan fasilitator, bahkan diajak memikirkan persoalan bangsa," ujar Guru Besar Ilmu Gizi dari IPB itu. "Dengan adanya tim pakar ini, perhatian, pemikiran, dan tenaga kita jadi lebih terstruktur. Komitmen bersama untuk menyukseskan MBG pun semakin kuat."
Dari sisi lain, Profesor Eni Harmayani dari UGM juga memberikan apresiasi. Dekan Fakultas Teknologi Pangan ini melihat kesungguhan dari BGN.
"Sincerity. Saya melihat BGN sudah membuka diri untuk mendapat masukan-masukan dari luar, sehingga ke depan akan ada room of improvement, untuk menyempurnakan program besar ini," kata Prof Eni yang bergabung secara daring dari Jepang.
Kesiapan tak hanya diungkapkan secara lisan. Profesor Trias Mahmudianto dari Unair menyatakan kesiapannya untuk memberikan edukasi tentang keamanan pangan dan meneliti dampak MBG pada anak-anak di sekolah penerima manfaat. Rencana pemantauan gizi di sekolah-sekolah pun konon sudah disusun.
"Dari Unair, kami sudah merancang kegiatan pemantauan gizi ke sekolah-sekolah penerima MBG," jelas Prof Trias.
Hal serupa juga sudah dijalankan oleh Universitas Sahid. Melalui program pengabdian masyarakat, Fakultas Teknologi Pangan mereka telah bekerja sama dengan Pemerintah Kota Depok.
"Kami sudah bekerjasama dengan Pemkot Depok untuk memberikan edukasi gizi ke masyarakat," tutur Profesor Rahmawati, Guru Besar Ilmu Teknologi Pangan dan Gizi dari Universitas Sahid.
Artikel Terkait
Mardiono Gaungkan Kekuatan Pesantren sebagai Benteng Pangan Nasional
AHY Raih Gelar Alumni Terkemuka NTU Singapura, Bukti Dedikasi di Kancah Global
APUDSI Genjot Ekspansi, Wujudkan Ekosistem Usaha Desa di Seluruh Nusantara
Amukan Pria di Bogor Usai Meludahi Menu Makanan Gratis untuk Anak Sekolah