"Karena dikatakannya untuk ekstrakurikuler, ya sudah, keluarga menyimpannya tanpa prasangka apa-apa," jelas Budi lagi.
Di sisi lain, gambaran tentang sang anak dari keluarganya adalah sosok yang pendiam. Sifatnya yang tertutup itu rupanya menjadi salah satu faktor yang membuat orang di sekitarnya tidak menduga akan ada rencana peledakan.
"Karakter dia memang dari sananya seperti itu. Lebih banyak diam," imbuh Budi, mengulang keterangan keluarga.
Ledakan yang mengguncang itu sendiri terjadi pada Jumat, 7 November, di tengah waktu khutbah salat Jumat. Akibatnya, cukup banyak korban yang berjatuhan. Data terakhir menyebutkan 96 orang menjadi korban dalam insiden tersebut.
Artikel Terkait
Mobil Boks Curian Tangsel Berhasil Ditemukan di Pelosok Rumpin
Boyolali Siap Jadi Tuan Rumah Kemeriahan Hari Desa Nasional 2026
Jelang Black Friday 2025, Ini Sejarah di Balik Pesta Diskon Terbesar
Tembok Sekolah Roboh di Palmerah, Motor Warga Tertimbun Reruntuhan