Di Pendopo Bupati Kuansing, Kamis lalu, Prof Robertus Robet dari UNJ memberikan pernyataan yang cukup menggugah. Menurutnya, peran Dubalang Batang Kuantan saat ini sudah jauh melampaui sekadar penjaga tradisi. Mereka, yang tumbuh di Kabupaten Kuantan Singingi, disebutnya sebagai penerjemah alam yang punya peran kunci.
"Dubalang punya kemampuan yang berbeda, bahkan di atas orang akademisi macam saya," ujar Prof Robet. "Merekalah yang sebenarnya bisa membaca dan memahami apa yang hendak disampaikan oleh sungai dan hutan kepada kita semua."
Beberapa waktu sebelumnya, sekitar 300 Dubalang Batang Kuantan baru saja dikukuhkan oleh Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan dan mantan Gubernur Riau Abdul Wahid. Kini, mereka sedang menjalani pelatihan untuk memperjelas tugas dan fungsinya.
Dalam budaya Melayu, keberadaan Dubalang sebenarnya sudah lama menjadi penjaga keteraturan hubungan antara manusia dengan alam. Namun begitu, Prof Robet memberikan penekanan yang lebih dalam. "Yang dijaga Dubalang bukan cuma keteraturan manusia," paparnya. "Tapi juga eksistensi warga lain yang tak bisa bersuara, seperti sungai, pohon, gajah, bahkan udara yang kita hirup."
Artikel Terkait
Kobaran Api Kacaukan Konferensi Iklim COP30 di Brasil
Kaesang Pacu Kader PSI Sulteng: Kita Tahu Cara Jadi Juara
Polres Siak Ganti Haluan: Tegur-Sapa Gantikan Tilang di Operasi Zebra
Banjir Vietnam Tengah Tewaskan 41 Jiwa, Pariwisata Lumpuh Total