Gunung Semeru benar-benar menunjukkan amarahnya. Rabu (19 November 2025) lalu, gunung tertinggi di Pulau Jawa itu meletus dengan hebat, menyemburkan material vulkanik hingga sejauh 5,5 kilometer. Suasana di Lumajang, Jawa Timur, pun berubah mencekam.
Dari jarak jauh, kolom abu terlihat jelas—warnanya kelabu pekat, sangat tebal, dan mengarah ke barat laut hingga utara. Alat seismograf di Pos Pengamatan Gunung Semeru pun mencatat getaran kuat. Amplitudonya mencapai 40 mm, dan durasi erupsinya tak tanggung-tanggung: 16 menit 40 detik. Cukup lama.
Nah, akibat kejadian ini, status Semeru langsung dinaikkan ke level awas. Hingga pagi tadi, asap kelabu masih terlihat membubung dari puncaknya. Warga yang rumahnya berada di zona bahaya pun mulai bergerak. Banyak yang mengungsi, mencari tempat yang lebih aman.
Di sisi lain, ada kabar tentang pendaki yang terjebak. Tepatnya di kawasan Ranu Kumbolo. Jumlahnya mencapai 178 orang. Rinciannya, 137 pendaki, ditambah petugas, porter, dan tim dari Kementerian Pariwisata. Mereka sedang melakukan aktivitas pendakian saat gunung itu tiba-tiba memuntahkan isinya.
Menyikapi hal ini, Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Rudijanta Tjahja Nugraha, langsung mengambil langkah tegas. "Dengan mempertimbangkan kondisi terkini serta rekomendasi dari PVMBG, pendakian Gunung Semeru, termasuk jalur menuju Ranu Kumbolo ditutup mulai hari ini hingga dinyatakan aman," ujarnya. Evakuasi terhadap para pendaki yang terjebak rencananya akan segera dimulai hari ini juga.
Rudijanta juga mengingatkan agar masyarakat benar-benar waspada. Terutama untuk zona sektoral sejauh 20 kilometer ke arah selatan-tenggara. Daerah itu berpotensi menjadi jalur maut bagi aliran material vulkanik yang bisa meluncur kapan saja.
Perkembangan situasi di lereng Semeru ini terus dipantau ketat. Tim di lapangan, termasuk jurnalis detikcom, melaporkan langsung dari lokasi untuk memberikan informasi terbaru.
Artikel Terkait
Pohon Tumbang Lumpuhkan MRT Jakarta, Transjakarta Siagakan Bus Tambahan
Langit Malam November 2025 Bakal Dihiasi Badai Meteor yang Cepat dan Terang
Lima Mahasiswa Gugat UU MD3, Tuntut Hak Rakyat Lengserkan Anggota DPR
Atap MRT Jakarta Bolong Dihajar Pohon Tumbang di Senayan